Pagi ini aku
bangun dengan rasa capek teramat sangat! Capek dengan kegiatan belajar
disekolah, kurang istirahat, dan tentu saja capek memikirkan maksud kak dion
semalam. Semalaman aku memikirkanya, sampai tak bisa tidur. Jam 1 dini hari,
aku baru bisa memejamkan mata. Setelah mandi dan siap-siap berangkat sekolah,
aku bergabung dengan yang lain untuk sarapan dimeja makan.
“Mama sama papa
sudah memikirkan masalah kemarin dion!” kata mama ditengah sarapan.
“Terus?” sahut
kak dion.
“Kami tidak akan
memaksa, terserah kamu saja, apa yang menjadi pilihan kamu. Yang penting kamu
harus konsekuen dan tanggung jawab atas pilihan kamu!” jelas mama.
“Pasti ma!
makasih ma,pa!” jawab kak dion.
“Emangnya ada
apa sih ma? Sepertinya masalah serius?” kuberanikan diri bertanya pada mama.
“Itu, kakak
kamu, Mama sama papa ingin dia melanjutkan kuliah diluar negeri. Biar bisa
dapat ilmu diuniversitas terbaik! Mama yakin dia mampu, mama juga sudah
menabung dari dulu untuk biayanya karna mama dan papa memang sudah
merencanakannya dari dulu, tapi kakak kamu menolaknya. Atau mama fikir kalau
memang tidak mau keluar negeri, dia bisa milih setidaknya dijakarta, jogja,
atau dimana saja. Tapi dia tetap bersikeras menolak. Katanya dia tidak mau,
tetap ingin tinggal disolo!” jelas mama.
“Owh jadi
gara-gara itu! Hemmmm kirain!” Gumamku.
Aku menoleh
kearah kak dion, dia Cuma senyum-senyum sukses mengerjaiku, karena sudah
membuatku penasaran semalaman! Huh dasar!
“Ayo dek,
buruan! Bareng kak dion aja, kamu sms risky atau arin bilang gak usa jemput!”
kata kak dion.
“Iya kak!”
kataku sambil segera menyelesaikan makanku.
Hatiku merasa
agak lega karna ternyata pertengkaran kemarin bukan karena kak dion mau
dijodohkan oleh mama tapi masalah kuliahnya.hehe tapi, maksud kak dion kemarin
soal alasan dia gak mau menuruti kemauan mama, hah? Karena aku? apa? Karena
aku? Kak dion gak mau kuliah diluar negeri atau dijakarta, dan tetap ingin
disolo, itu karena aku? Benarkah?
Aku membonceng
kak dion kesekolah dengan hati yang berbunga-bunga. Tapi agak kesal juga sih,
kenapa kak dion gak mau jelasin dari kemarin dan membuatku penasaran hingga aku
gak bisa tidur semalaman.
“Kak, kenapa sih
kak dion gak mau kuliah diluar negeri? Mama papa kan sudah nyiapin semuanya
dari dulu. Kak dion juga pintar, bahasa inggris juga tokcer, jadi gak terlalu
sulit untuk masuk disalah 1 universitas terbaik. Atau setidaknya seperti yang
dibilang mama, dijakarta, jogja, atau dimana gitu!” tanyaku panjang lebar dari
jok belakang.
“Kak dion kan
udah bilang alasannya kemarin..” jawab kak dion.
“Aku gak ngerti
kak, kenapa aku yang jadi alasan kak dion. Aku gak masalah kuq, kak dion mau
kuliah dimanapun, asal itu yang terbaik buat kak dion!”
“......” kak
dion diam saja dan tidak menjawab apapun, sampai kita tiba disekolahku.
Kak dion membuka
helmnya ketika aku turun dari motor dan
mengatakan jawaban dari pertanyaanku tadi.
“Apa kamu
sanggup untuk aku tinggal jauh dek? Kalau aku tidak sanggup! Untuk alasan
apapun!” tegas kak dion.
Kak dion kembali
memakai helmnya. Dan meninggalkanku didepan sekolah. Sedangkan aku, masih tetap
berdiri melongo mengartikan apa maksud perkataan kak dion tadi.
###
Hari-hari
kulalui untuk persiapan UAN dengan sangat semangat dan hati yang gembira. Entah
apa alasannya, tapi jika fikiranku sudah ada nama kak dion, bibir tipisku ini
tiba-tiba tersenyum dengan sendirinya. Nyaman! Itu yang aku rasakan jika
mendengar namanya. Kangen juga rasanya menghabiskan waktu dengan kak dion,
karena kesibukan masing-masing, kita hanya ketemu pas makan malam dan sarapan
pagi, selebihnya? Sibuk disekolah atau sibuk dikamar. Aku dengan persiapan UAN
SMP, dan kak dion persiapan UAN SMA dan persiapan kuliahnya.
Ahirnya waktu
yang dinanti datang, aku harus berjuang selama 3 hari pertempuran dimedan UAN.
Meski tidak terlalu yakin dengan hasilnya, tapi aku sudah berusaha semaksimal
mungkin. Tidak seperti biasanya aku yang selalu percaya diri, kali ini percaya
diriku kurang kerena memang sebelumnya aku sempat banyak tertinggal pelajaran.
Sedangkan kak dion, melalui UANnya tanpa hambatan sedikitpun, dan dia juga
sudah dipastikan masuk sebagai mahasiswa baru di Universitas Sebelas Maret
lewat jalur PMDK. Memang, sepintar-pintarnya aku, gak ada apa-apanya kalau
dibandingin kak dion. Kak dion ambil jurusan Manajemen bisnis karena dia
satu-satunya harapan mama dan papa untuk meneruskan bisnis mereka.
###
UAN sudah
terlewati, tinggal menunggu hasil kelulusan, dan abis itu cari sekolah SMA
favorite! “Hemm kayaknya bosen juga kalau hanya diam dirumah” Gumamku pagi ini.
Mama papa lagi dibandung, kak dion lagi sibuk ngurusin kuliahnya. “Bersepeda
aja deh!” Pikirku.
Aku mengambil
sepeda digarasi, dan memutuskan untuk keliling kota tercinta! Kota solo! Tapi
tunggu, kayaknya gak asik kalau sendiri! Pertama, aku menuju kerumah Arin, tak
terlalu jauh dari rumah, hanya beberapa kilo saja. Sampai didepan rumahnya aku
melihat veni, adik perempuan arin satu-satunya yang sedang bermain boneka sama
teman-temannya di teras rumah. Veni masih duduk disekolah dasar, beda dengan
arin yang terlihat sangar karena sedikit tomboy, dan atlet karate! Veni ini
lebih manis, lemah lembut, dan manja! Beda sekali lah sama kakaknya! hehehe
“Haiii veni...”
sapaku.
“Eh kak angga,
tumben pagi-pagi main? Nyari kak arin ya? Kak arin lagi latihan kayaknya kak,
tadi pagi-pagi udah berangkat” jelas veni.
“Owh gitu ya,
yaudah deh... kak angga kerumah kak risky aja! Daaa veniii” jawabku sambil
meniki sepedaku lagi.
“Daaa kak angga”
Aku menuju rumah
risky yang hanya berjarak beberapa rumah dari rumah arin, masih satu kompleks.
Aku parkir sepedaku didepan gerbang, segera masuk, dan memencet bell rumah.
Cklekkkk! Suara
pintu terbuka.
“Eh kak angga!”
Suara Dito menyambutku dari dalam rumah.
Dito ini adik
laki-laki satu-satunya Risky. Mereka juga beda! Risky pendiam, dan cuek. Sedangkan
dito cerewet, dan hiperaktif! Dulu, arin dan risky suka bikin iri karena aku
sendiri yang gak punya ajudan! Eh, maksudnya adik! [Soalnya kalau punya adik
kan bisa disuru bantu ini itu.hihi] tapi perbedaan mereka dengan adik mereka,
membuatku suka membalasnya dengan ngatain mereka anak temon [jawa: anak
pungut]. Hahaha abisnya 1 bapak, 1 ibu, tapi karakter sama kelakuan bisa beda
kayak langit dan bumi gitu. Haha
“Eh dito, kak
risky nya ada?” tanyaku
“Ada kuq kak,
masuk aja!hehe” jawab dito dan mengajakku masuk rumah.
“Eh, ada angga.
Nyari risky ya ngga?” Tanya tante lia, mamanya risky.
“Eh tante, iya
tan, risky nya ada?”
“Risky lagi
ngambek, tadi pagi-pagi uda pergi bawa kanvas sama alat lukisnya. Coba aja cari
ditaman ngga” jelas tante lia.
Yah dasar dito!
Uda ngerjain aku lagi, katanya ada, taunya gak ada! Aku lirik dito dibelakang
tante lia sambil cengar cengir sukses mengerjaiku! Huh dasar!
“Yauda tante.
Angga permisi dulu, coba angga cari” jawabku segera pamit
“Gak masuk dulu,
sarapan dulu mungkin?”
“Engga tante.
Tadi udah sarapan dirumah! Permisi tante”
“Yauda kalo
begitu”
Yah, ahirnya
sepedaan sendiri juga, tapi gak papa deh, nanti sekalian cari risky! Kayaknya
tau dia lagi ada dimana! Aku menyusuri jalanan kota solo sendirian, kuputuskan
untuk bersepada mengitari stadion manahan. Rindangnya pepohonan membuatku betah
mengayuh sepeda sampai beberapa putaran. Hanya 1 pemandangan yang menganggu.
Sejoli-sejoli yang asik berduaan di kursi-kursi taman. Huh! Bikin iri yang lagi
sendiri! Hehehe setelah lumayan capek, aku kembali mengayuh sepeda kearah
utara, dan masuk ketaman balekambang! Nah, disini biasanya tempat favorite
risky menghabiskan waktu bersama kanvas dan alat lukisnya! Aku masuk
memarkirkan sepeda dan berjalan mengitari taman balekambang, sampai dikolam
yang ada diujung taman. Terlihat seseorang yang sedang asik menggores kuasnya
diatas kanvas.
“Hayoooooo!!!!”
Teriakku sambil menepuk pundak risky.
“Monyettttt!!!
Ngagetin aja! Gimana kalau aku nyemplung kekolam sama mahakaryaku ini! Mau tanggung
jawab apa! Mahaaaal tauk!” omel risky sambil mamerin lukisannya.
“Hehe iya, sori
soriii, kamu aku cari dirumah taunya disini! Eh lagi lukis apa sih?”
“Nih liat, aku
lagi lukis patung itu!” Jawab risky sambil menunjuk patung ibu yang yang ada
ditengah kolam.
“Eh, kata mama
kamu, katanya kamu lagi ngambek ya? Kenapa ky?” tanyaku.
Belum juga risky
menjawab, tiba-tiba ada suara mengagetkan kami berdua
“Nah kan!!!
Kalian malah mojok disini gak ngajak-ngajak!” suara arin tiba-tiba dari
belakang.
“Ah kamu rin!
Kata veni kamu latihan? Kuq malah disini?” tanyaku
“Udah selesai
kali, tadi Cuma latihan dimanahan situ bentar, terus kesini deh! Eh taunya
ketemu pacar-pacarku! Hahaha”
“Heh?
Pacar-pacarmu? Maksudmu kita lagi kamu duain? Ogah deh!” tukas risky
“Eh, engga ding!
Pacarku Cuma satu dong, dan itu sudah pasti bukan kamu! Wekkk” jawab arin
“Emang angga mau
sama kamu? Coba ditembak sekarang!hahaha” balas risky bikin arin tiba-tiba
memerah pipinya.
“Heh, kalian apa
sih! Malah berantem gak jelas! Udah deh ky, jawab pertanyaanku dulu tadi!”
selaku.
“Eh itu, emmm
aku lagi sebel aja sama papa ngga. Masa uda tau cita-cita anaknya jadi seniman,
eh papa nyuruh aku masuk SMK! Suruh belajar tekhnik mesin! Itu gara-gara ada
anak temennya papa yang sukses bisnis bengkel sampai punya banyak cabang. Emang
harus gitu, punya bengkel dan musti ngerti mesin? Gak gitu juga kan! huuuuuu!”
“Hahahahahahahaha”
Tawaku kompak dengan arin.
“Eh, berarti
kita sama ky! Aku juga lagi sebel sama mama! Dia bilang gini! ‘rin, sampai
kapan kamu jadi cewek jadi-jadian! Karate boleh, tapi cukup hoby aja! Kamu itu
cewek! Harus berpenampilan cewek juga biar ada cowok yang lirik kamu! Nanti
kamu masuk kejuruan aja, ambil sekertaris atau akuntan gitu, biar banyak
bergaul sama cewek gak Cuma angga sama risky terus. Jadi penampilan kamu bisa
berubah’ gitu katanya! Emangnya aku cewek apaan, musti sekolah ditempat yang
isinya cewek, gak ada cowoknya! Siapa yang mau aku ajak duel coba!”
“Hahahahahaahahaha”
Gantian aku dengan risky terbahak-bahak!
“Kalian ini ada-ada
aja sih! Hahaha yaudah, jelasin aja kali apa mau kalian! Gak usa pake ngambek
segala! Apa perlu aku bantu jelasin?”
“Gak usah deh,
biasanya pake jurus ngambek gini papa mama langsung luluh kuq!hehe” jawab risky
“Yee dasar anak
mama!” jawabku hampir serempak dengan arin.
“Pokoknya kalau
bisa nanti kita masuk SMA sama-sama lagi. Kayaknya udah gak bisa dipisahin deh
aku sama kalian!hehe” kata arin
“Bener tuh!
Hahaha” jawab risky
Ahirnya kami
bercanda tawa ditaman balekambang sampai siang, sampai ahirnya bunyi perut yang
menyadarkan kita kalau sudah waktunya pulang untuk makan siang. Kami ahirnya
pulang kerumah masing-masing dan mereka berjanji akan menjelaskan masalah
mereka kepada orang tua. Sebenarnya gak Cuma mereka saja yang punya masalah,
sampai sekarang aku masih ragu, apa aku bisa lulus dengan nilai yang cukup
membanggakan? Dan apa aku bisa masuk di sekolah terbaik nantinya? Tiba-tiba
kepalaku pusing memikirkan itu .
###
“Dek, kuq diem
aja?ada masalah?” tanya kak dion saat makan siang dirumah.
“Eh emmm gak ada
apa-apa kuq kak! Kuq kak dion makan siang dirumah? Emang udah beres semua
urusan kuliah?”
“Udah lah...
beres semua pokoknya!”
“Emmm emangnya
Kak dion serius nerusin diUNS?”
“Kamu tu ngomong
apa sih! Masih nanya juga! Udah pasti lah, lagian mau dimana aja kak dion
kuliah, yang penting serius! Sekalipun mau kuliah di harvard kalau gak serius
ya sama aja! Emang kenapa sih? Gak suka ya kak dion tetap disini?”
“Ya gak gitu
juga kak, Cuma heran aja. Banyak yang ingin kuliah diluar negeri, kak dion yang
punya kesempatan malah milih disini. Tapi seneng juga si, kak dion gak pergi!
Hehehe”
“Tuh kan ngaku
juga ahirnya! Seneng kan kalau deketan kak dion!hihi”
“Yeee, maksud
angga, angga seneng kak dion gak pergi, soalnya kan ntar bisa nebeng mobil kak
dion yang baru dibeliin papa buat kado kelulusan kak dion!haha”
“Huuuuu dasar!
Eh, gimana kalau kita besuk nyobain mobil baru kak dion ngga?”
“Maksudnya?”
“Ya, daripada
liburan nunggu pengumuman Cuma manyun dirumah? Tapi kalau gak mau yaudah!”
“Mauuuuu ayo!!!
Kemana kak?”
“Yeee biasa aja
kale senengnya! Liat aja besuk! Ajak risky sama arin deh! Waktu itu kan kakak
uda janji mo ngajak mereka kalau mo liburan lagi!”
“Sippp!”
Bersambung...
Why Casino Slots Are Better Than Blackjack - Wooricasinos
BalasHapusBlackjack and casino games are not just fun for the casino 충청남도 출장샵 player or players, they offer players a chance 세종특별자치 출장샵 to win money as 양주 출장마사지 well as prizes 라이브스코어 of up to 영천 출장안마