Orang
itu? Orang yang sama, yang aku lihat saat makan difood court mall sama kak dion!
Orang yang mirip dan aku kira dia aldy!
“Tenang,
Semua bisa dibicarakan bung... lagi pula motornya kan Cuma lecet! Jadi, nilai
ganti rugi hingga 2 juta sepertinya itu sangat berlebihan!” kata cowok itu.
“Tau
apa kamu! Ini urusanku sama dia! Jadi, diam saja kamu! Tak usah ikut campur!”
bentak mas-mas jelek yang semakin jelek dengan mata yang melotot. Aku masih
diam diatas motor.
“Aku
tidak mencampuri, aku hanya menengahi!”
“Ah
banyak bacot!!!” Bentak mas-mas jelek satunya dan mengarahkan pukulan ke muka
cowok itu, namun langsung ditepisnya.
Tangannya
dipegang dan dipelintir oleh cowok itu, dan ia berteriak kesakitan, membuat mas-mas
jelek satunya geram. Gantian dia yang mengarahkan pukulan kearah perut sicowok,
dan kali ini ternyata tak bisa ia tepis. BUUUKKK!!!
Cowok
itu terlihat menahan sakit, tapi ia langsung membalasnya dengan pukulan kemuka
mas-mas jelek itu. Dan BUUUKKK!!! Score satu sama!
“Kurang
ajar kamu!!!” Bentak mas-mas jelek yang diplintir tangannya sambil mengarahkan
pukulan. Tapi belum ia berhasil memukul, cowok itu langsung meninju perutnya,
dan BUUUKKK!!!
Score 2 : 1
Seharusnya
ini menjadi tontonan tinju LIVE gratis, tapi warga yang tadinya hanya menonton
bersamaku, tiba-tiba melerainya dan menyuruh kedua mas-mas jelek itu untuk pergi
dengan ancaman akan dibawa kekantor polisi jika tak segera meninggalkan tempat,
sedangkan penonton lain segera bubar. Kedua mas-mas jelek itu pun menyerah
dengan score 2 : 1. Hahaha rasakan!
“Kamu
gak papa kan sweety?” tanya cowok itu sambil memberikan senyum termanisnya.
Hah?
Suara itu? Panggilan itu?!
“ALDY!!!!!”
Jawabku dengan sangat terkejut! Jadi,
dugaaanku tak salah. Cowok yang aku lihat dimall itu, cowok yang baru saja menjadi
pangeran kuda putihku dan menyelamatkanku dari perompak bajak laut! Eh, kuq gak
nyambung ya? pangeran kuda putih sama bajak laut! Hihihi Ngaco! Ternyata benar dia aldy!!!!!
“Ternyata
benar kamu al! Kamu gak papa kan?” Tanyaku kawatir dengan perutnya yang terkena
pukulan.
“Sepertinya
perutku kenapa-napa nih ga, sakit banget!”
“Yaudah,
kita langsung kedokter!”
“Gak
usah ga, kayaknya perutku Cuma butuh segelas jus dan semangkuk bakso diwarung
sebrang... disana terkenal enak!”
“Yeeee!
Sakit apa lapeeerrrrr!!!”
“Ya,
sakit gara-gara laper! Hehe”
“Huuu
dasar! Yaudah yuk, kita makan disana!”
“Nah!
Gitu dong! Kan gak sia-sia uda nolongin dan kena pukul! Hihi”
“Emang
dasar gak mo rugi! Huhu”
Aku
dan aldy menikmati semangkuk bakso dan jus diwarung sebrang minimarket sambil
ngobrol.
“Eh
al, serius deh! Aku belum percaya kalo ini kamu! kuq beda banget ya?!” Tanyaku
pada aldy yang sedang sibuk menikmati bakso dimangkuknya.
“Al...!!!
dengerin gak sih!”
“Hemmm
iya aku dengerin. Bentaran napa! Lagi enak makan tau! Lagian kalo makan itu gak
boleh sambil ngomong!”
“Nah,
itu sambil ngomong!”
“Kamu
sih, bawel! bikin aku langgar aturan deh! hehehe”
“Buruan
ah, dijawab! Kenapa kamu berpenampilan kayak gini!”
“Ya
emang aku kayak gini!”
“Kuq
beda kalo disekolah?”
“Kan
beda tempat!”
“Maksudnya?”
“Hemmm
lemot juga nih my sweety boy! Hehehe ya, itu karna aku tau tempat, jadi aku tau
bagaimana menempatkan diri termasuk berpenampilan!”
“Tapi
kan gak gitu juga!”
“Itu
kan kamu! kalo menurut aku, kalau disekolah yaudah penampilan selayaknya anak
sekolah dan gak usa berlebihan untuk terkesan keren! Coba bayangin kalau aku
berpenampilan keren disekolah? Vando lewat tuh... kehilangan fans! Hahaha”
jawabnya narsis.
“Huuuuu
narsis lu!”
“Tapi
aku keren kan kalau diluar sekolah....”
“Tau
deh!”
“Yeee,
sweety boy malu ngakuin! Hahaha”
“Eh,
apa sih... suka banget manggil sweety boy! Sweety boy! Kalo ada yang denger
gimana!”
“Peduli
apa... hahaha”
“Lagi
pula aku ini heran kenapa sih kamu suka manggil aku sweety boy?”
“Soalnya
kamu ini anak laki-laki yang manis! Kayak anak gadis yang musti dijagain!
hahaha”
“Huuu sialan ngatain aku kayak anak gadis!
Huhu tapi aku juga punya sebutan juga buat kamu!”
“Apa
tuh?”
“My
Guardian angel! Hihihi”
“Hah?
Kurang keren ah! Kenapa gak my hero! Kan jauh lebih keren!”
“Suka-suka
dong! Terserah aku! hehe Kamu juga manggil sweety boy, diprotes gak mau! Huhu”
“Terserah
aja deh, sweety boy...hehe”
“Dasar
aneh!”
“Apa?”
“Gak
papa, tuh ada kucing makan bakso!”
“Mana?”
“Lagi
ketoilet sakit perut kebanyakan sambel”
“Yeeee!!!”
Aldy
melanjutkan makannya, sedangkan aku hanya melihatnya. Aku berfikir sejenak!
Aldy ini mengingatkanku pada beberapa sosok!
Pertama,
Sikap diam tapi tiba-tiba rame suka ngocol ketika ngobrol... itu mengingatkanku
pada Risky!
Kedua,
Saat melawan mas-mas jelek tadi, gak disangka ternyata dia bisa bela diri! Itu
mengingatkanku pada Arin!
Ketiga,
Dia lumayan pintar dalam akademik, mengingatkanku pada kak dion! Ya, walaupun
tak sepandai kak dion atau aku sendiri. Hihihi
Keempat,
Penampilan yang keren diluar sekolah, itu mengingatkanku pada Vando!
Tapi,
WAW! Dipikir-pikir, Aldy ini paket lengkap!!! Dia punya semuanya! My Guardian
Angel si Paket Lengkap! Hihihi
###
Aku
sudah selesai mengerjakan PR malam ini. Aku lihat jam dinding kamarku sudah
menunjukkan pukul 9 malam. Aku segera bergegas cuci tangan, kaki, dan menggosok
gigi. Setelah itu naik keranjang dan bersiap untuk menjemput mimpi indahku
malam ini, tapi tiba-tiba ada pesan masuk yang membuatku menunda untuk
memejamkan mata.
[Hai
ga, sudah tidur ya? Ini nomer ku, kamu save ya!] Hah? Sms siapa nih? Aku segera
membalas pesan tersebut.
[Sorry,
siapa ya?] tak lama kemudian...
[Ups,
sorry aku lupa kasi nama! Aku vando. kirain sudah tidur, maaf ya ganggu]
Waaaaa! Vando!!! spontan aku jingkrak-jingkrak diatas ranjangku! Wait, kenapa
aku jadi kesetanan gini? Hihi
[Baru
bersiap tidur kuq, jadi tak masalah] aku membalasnya.
[Owh,
oke! Sudah bersiap tidur ya? Selamat tidur deh, semoga mimpi indah ya ga..]
Yah, kenapa tadi aku jawab ‘bersiap tidur!’ huhu nyesel! Vando jd mengakhiri
sms nya deh...
[You
too, Gud nite Vando]
[Gud
nite :)]
Ah
percakapan yang singkat dan basa basi! Tapi, sepertinya itu cukup jadi modal
buat bikin mimpiku indah malam ini. hihihi
###
Hari
ini disekolah aku masih memikirkan sesuatu yang masih tanda tanya! R.A! ya,
inisial dikertas itu! Sampai sekarang aku belum mengetahui siapa pengirim atau
pemilik inisial R.A! Dugaan kuatku sampai saat ini adalah Riyanti! Riyanti
Amanda. Karena dia satu-satunya perempuan dikelasku yang berinisial R.A. Kami
juga sempat digosipin pacaran waktu 1 kelompok lomba karya ilmiah ketika SMP.
Dan dia juga orang pertama yang mengucapkan selamat waktu aku ULTAH kemaren.
Tapi, apa Cuma karena alasan itu bisa disimpulkan dia adalah orangnya? Apa aku
harus langsung menanyakanya? Bagaimana kalau bukan dia? Mau ditaruh mana mukaku
nanti!
“Riyanti!”
aku memanggilanya ketika hendak keluar kelas jam istirahat.
“Ya
ga? Ada apa?” jawabnya
“Eh,
emmm eeee”
“Apa
sih?”
“Eh
itu, kamu mau kemana?”
“Kekantinlah!
Mau ikut?”
“Eh,
engga. Kamu duluan aja deh! Nanti aku nyusul”
See?
Aku bingung mau mulai dari mana. Jadi, ide buat nanya langsung sepertinya bukan
ide yang bagus.
Jam
pelajaran terahir hari ini adalah jam pelajaran sejarah dan diadakan ulangan
harian. Pak eko memberikan 10 soal essay yang bisa menghabiskan
berlembar-lembar kertas untuk menulis jawabannya. Semua teman sekelasku dibuat
jungkir balik mengerjakannya. Sampai pada ahirnya, waktu habis, dan pak eko
menyuruh siswa mengumpulkan kertas jawaban keteman yang berada dibangku paling
depan.
Untuk
bangku barisanku dan aldy, semua mengumpulkan padaku. Selesai merapikan susunan
kertas jawaban, dan berniat menyerahkannya pada pak eko, kertas jawaban paling
atas mencuri perhatianku!
Wait!
Itu?
Bersambung...
0 coment�rios: